JAKARTA — PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), menunjukkan ketangguhan di tengah tekanan industri dengan membagikan dividen sebesar Rp372,5 miliar atau 50% dari laba bersih tahun buku 2024 yang mencapai Rp745 miliar. Setiap pemegang saham akan menerima Rp41,30 per lembar saham, meningkat 38,8% dibanding tahun sebelumnya.
Corporate Communications Manager SBI, Novi Maryanti, menjelaskan bahwa pembagian dividen ini merupakan hasil dari strategi efisiensi, inovasi berkelanjutan, dan sinergi kuat dengan induk usaha. “Perusahaan tetap mencatat kinerja positif meskipun menghadapi tantangan pasar yang cukup berat,” ujarnya dalam pernyataan resmi, Rabu (25/6).
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan juga menyetujui laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan 2024, serta menunjuk Kantor Akuntan Publik Liana Ramon Xenia dan Rekan dari jaringan Deloitte sebagai auditor independen tahun buku 2025. Selain itu, pemegang saham memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan tantiem dan remunerasi Direksi dan Komisaris.
Meskipun industri semen nasional mengalami tekanan akibat overcapacity, curah hujan tinggi, dan daya beli yang lemah, SBI tetap berkontribusi dalam proyek strategis nasional. Perseroan memasok beton untuk pembangunan Summarecon Crown Gading di Bekasi dan dermaga Kalibaru di Jakarta Utara.
Nadia Makhya Azhari, Digital Communications & Media Relations Specialist, menambahkan bahwa SBI juga memperluas pemanfaatan RDF (refuse-derived fuel) sebagai bahan bakar alternatif di tiga pabrik utama—Narogong, Cilacap, dan Tuban—hasil kerja sama dengan 18 pemerintah daerah.
Di sisi inovasi digital, SBI memperkenalkan DynaPay, sistem pembayaran yang memudahkan transaksi pembelian Dynamix Beton dan telah meraih dua penghargaan internasional. Langkah ini mempertegas komitmen perusahaan terhadap efisiensi dan layanan pelanggan.
SBI terus membuktikan diri sebagai perusahaan yang tidak hanya tangguh secara finansial, tetapi juga adaptif, inovatif, dan berorientasi pada keberlanjutan. (*)